Entri yang Diunggulkan

Penetuan Batas Kritis CCP dalam HACCP Plan

Bagaimana Batas Kritis Akan Ditetapkan ?


Penentuan Standar Batas Kritis suatu CCP (Critical Control Points) dalam HACCP Plan sering membuat pusing tim HACCP. Kenapa Pusing ?  Masalahnya mereka kurang memahami hakikat batas Kritis dalam sistem HACCP.

Batas Kritis adalah standar yang menjadi acuan  : "aman" atau "tidaknya" suatu proses atau suatu Bahan Baku, bagi kesehatan manusia.

Misalkan : Proses Pengayakan (Sifting), suatu  proses untuk menghilangkan benda asing non logam dan logam kasar dengan besar minimal 0,5 mm.
Pengayakan menggunakan ayakan stainless stell, dengan Mesh 20. Mesh 20 berarti dalam 1 inchi persegi terdapat lubang sebanyak 20 buah. Batas Kritisnya adalah Mesh 20.


Kenapa batas kritisnya bukan benda asing 0,5 mm? Karena Alat yang kita kendalikan adalah alatnya : berupa ayakan Mesh 20. Bukan benda asing 0,5 mm.

Apa indikator  jika ayakan kita sudah tidak layak lagi?
Nah untuk mengetahui layak atau tidaknya mesh 20 kita, bisa di lihat dari tingkat jumlah tangkapannya. Misalkan : Trend jumlah perolehan ayakan semakin hari semakin meningkat. Maka sebagai indikator, jumlah tangkapan bisa dijadikan salah satu indikator yang bisa diukur untuk melihat Trend.

Trend yang mencurigakan bisa ditindak lanjuti dengan melakukan cross check kepada tingkat kerapatan Mesh.

Dalam monitoring sehari-hari sebagai bagian verifikasi. Pengukuran yang dilakukan haruslah parameter yang mudah dikerjakan dan dapat diketahui nilainya saat itu juga. Maka tindakan penimbangan hasil tangkapan ayakan merupakan cara yang paling mudah dilakukan.

Semoga bisa membantu para praktisi dan tim HACCP (ISO 22000) dalam memahami sistem HACCP.

Pertanyaan dan saran bisa di kirim ke 08568096741 (Anwar).

Komentar